Ada dua nih kendaraan transportasi yang khas di medan: satu becak motor, dua becak dayung. sama-sama becak sih, tapi beda looh...
becak dayung |
Becak dayung adalah becak tidak bermotor, yang didayung oleh pengemudinya. Berbeda dengan becak di Jawa, dan pulau-pulau lain di Indonesia karena pengemudinya berada disamping becak bukan di belakang umumnya. Becak seperti ini juga ditemukan di Singapura dan Semenanjung Malaysia. Becak dayung secara perlahan digantikan oleh becak mesin karena beberapa alasan:
jarak tempuh yang relatif tidak jauh, sehingga lebih cocok untuk perjalanan di lingkungan perumahan, tidak dapat digunakan di lingkungan yang ada tanjakannya, dianggap sebagai angkutan yang tidak manusiawi, mengganggu kelancaran lalu lintas karena kecepatannya yang rendah terutama dikawasan yang padat.
Tetapi disamping itu hal yang positif dari becak dayung adalah:
ramah lingkungan karena merupakan angkutan yang tidak menimbulkan polusi emisi gas buang, menyerap tenaga kerja, khususnya tenaga kerja tidak terlatih. Didaerah pesisir pada musim angin para nelayan yang tidak melaut mereka menarik becak, demikian juga didaerah pertanian pada saat kegiatan pertanian sedang tidak ada banyak petani yang menggunakan waktu luangnya untuk menarik becak.
becak motor |
Nah, kalo becak mesin adalah istilah yang digunakan becak yang digerakkan dengan mesin. Becak mesin ini merupakan moda yang sangat populer untuk perjalanan dari pintu ke pintu (door to door service). pengemudi becak motor ini juga berada disamping sehingga lebar becak beserta pengemudinya hampir menyamai mobil sehingga ketika berkeliaran di jalan akan membuat jalan terlihat penuh. Untuk becak mesin karena kecepatannya tinggi pengemudinya diwajibkan untuk menggunakan helm.
cerita sejarahnya begini.....
Pada awalnya digunakan mesin dua langkah Rex buatan Jerman yang sederhana berukuran silender kecil yang dipasang pada becak dayung. kemudian berkembang menggunakan sepeda kumbang Gobel yang dikayuh untuk menghidupkannya dan beberapa merk lainnya, sekarang digunakan motor produksi baru yang banyak dipasarkan di Indonesia untuk menggerakkan becak tersebut. Sepeda motor yang digunakan di Medan untuk dijadikan becak motor ini biasanya adalah sepeda motor merek Honda Win. Sedikit berbeda dengan kota Siantar di Sumatera Utara yang berbukit-bukit pada tahun 1940an dan 1950an menggunakan becak dengan mesin berukuran besar (350 cc sampai dengan 500 cc) seperti BSA, Norton, Java peninggalan perang dunia kedua, disebut juga sebagai Becak Siantar. Masyarakat Pematang Siantar berusaha mempertahankan orisinalitas kendaraan angkutan umum melegenda bagi masyarakat Pematang Siantar, kota yang terletak 45 kilometer dari Danau Toba.
begitu ceritanya temen-temen... jadi kalo nanti ke Medan jangan lupa nyobain naik becak motor ato becak dayung ini yaahh ^^
sumber: dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Becak_mesin#Sejarah & http://id.wikipedia.org/wiki/Becak_dayung
budhe n keponakan naek becak motor :) |
1 komentar:
Mampir buat baca sejarah kenderaan yang punya banyak jasa buat mengantarku hilir mudik ke sekolah anak-anak kalo ditinggal suami tugas ke luar kota :D
Posting Komentar